PASAL VI
SYIRIK ASHGHOR (KECIL)
28.Apakah yang
dimaksud Syirik Ashghor / Kecil?
Jawaban: Syirik kecil
adalah riya’ (beramal karena ingin dilihat).
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
فَمَن
كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ
بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Artinya: Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (QS Al-Kahfi:110)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر، فسئل عنه ؟ فقال : الرياء
Artinya: Sesungguhnya sesuatu yg menakutkan yg
paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil, yakni Riya’ [HR Ahmad, Thabrani, Abu Dawud]
Dan termasuk syirik kecil juga ucapan seseorang, misalnya
-
“Kalaulah bukan karena Allah dan karena
Fulan!”
-
“Demi Allah dan Fulan”
-
“Apa yang dikehendaki Allah dan
dikehendaki Fulan!”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ فُلَانٌ وَلَكِنْ
قُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ
Artinya: “Janganlah kalian mengatakan, ‘Apa
yang di kehendaki Allah dan Fulan’, tetapi katakanlah, ‘Apa yang dikehendaki
Allah, kemudian yang dikehendaki Fulan’.” [HR Abu Dawud 4980, Ash-Shahihah (137)]
29.Apakah boleh
bersumpah dengan selain nama Allah?
Jawaban : Tidak boleh.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
قُلْ
بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ
Artinya: Katakanlah: "Tidak
demikian, demi Rabb-ku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, (QS
At-Taghabun:7)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من حلف
بغير الله فقد أشرك
Artinya: Barang siapa yang bersumpah dengan
nama selain Allah Subhanahu wata’ala sungguh telah musyrik [HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan ia
nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan oleh Al Hakim shahih ].
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (dalam hadits lain):
مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلَا
يَحْلِفْ إِلَّا بِاللَّهِ
“Barangsiapa
ingin bersumpah, hendaklah ia bersumpah dengan Nama Allah atau (kalau tidak
mau) hendaknya ia diam.” [Muttafaqun ‘Alaihi, Muslim 5/81 (1015)]
Penjelasan :
Syirik Ashghor ialah syirik kecil yang mana pelakunya
tidak dihukumi keluar dari Islam.
Betapapun demikian syirik ini perlu diwaspadai dan
dijauhi karena seperti yang dikatakan oleh para ulama bahwa syirik kecil itu
lebih bahaya daripada dosa besar sekalipun, karena orang yang secara terus-menerus
melakukan syirik kecil lambat-laun akan menyeret dia untuk melakukan syirik
besar, disamping amal yang didalamnya disertai syirik ini (baca : riya')
menjadikan amalnya itu dihapus / tidak diterima.
Ada beberapa contoh syirik kecil, misalnya :
i. Riya' yaitu beramal dengan tujuan dilihat orang lain agar
mendapat kehormatan atau pujian.
ii. Sum'ah yaitu beramal dengan tujuan agar didengar orang
lain untuk mendapat ke-hormatan atau pujian.
iii.
Perkataan :
-
" Kalau bukan karena Allah dan si Fulan”,
-
" Apa yang dikendaki Allah dan apa yang dikehendaki
olehmu ".
Segi tidak bolehnya pada perkataan diatas adalah penggunaan
ﻭﹶ (dan)
mengingat ﻭﹶ secara bahasa arab memberikan faedah = muthlaqul-jam'i
yang menunjukkan adanya kesetaraan. Jadi susunan kalimat itn secara zhahir
adanya unsur menyetarakan Allah dengan makhluk-Nya. Oleh karena itu kalau
perkataan ini diucapkan tanpa ada keyakinan apa-apa, maka dihukumi syirik
ashghor (kecil). Namun bila dalam pengucapannya itu ada i'tiqod atau keyakinan
menetapkan si Fulan atau makhluk itu memiliki sifat ketuhanan baik dalam
rubbubiyah maupun dalam uluhiyyahnya maka tak pelak lagi ini dihukumi syirik
akbar (besar).
Berbeda halnya kalau menggunakan: ثُمَّ yang memberikan faedah : At-Tartiib yang tidak menunjukkan
adanya kesetaraan namun menunjukkan urutan dari yang tertinggi kepada yang
rendah.
iv.
Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah.
Namun bila diiringi adanya i'tiqod bahwa sesuatu yang
dijadikan bersumpah itu memiliki kesamaan dengan Allah baik dan segi rubbubiyah
maupun uluhiyyahnya, maka dihukumi syirik akbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar