Jumat, 03 Februari 2017

Syarh Khudz Aqiidatak min Al-Kitab wa As-Sunnah Ash-Shohiihah 3

PASAL  III
SYARAT-SYARAT DITERIMANYA AMAL


 Apakah syarat-syarat diterimanya Amal?.

Jawaban: Syarat-syarat agar amal ini diterima disisi Allah ada 3 macam:

a.       Beriman kepada Allah dan mengesakan-Nya.

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal”, (QS Al-Kahfi:107)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku beriman’, kemudian istiqomahlah diatasnya.” [HR Muslim 1/47 (18)]

b.     Ikhlas, yaitu beramal hanya karena Allah tanpa disertai riya’ (ingin dilihat orang) dan sum’ah (ingin didengar orang).

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman:
فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ
Artinya: Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (QS Az-Zumar:2)

c.       Sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

Allah Subhanahu wata’ala  berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
Artinya: Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. (QS Al-Hasyr:7)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Artinya: “Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang bukan perintah kami, maka ia tertolak.” [HR Muslim 5/132]


Penjelasan :

Ada banyak ulama yang menyebutkan syarat-syarat diterimanya amal menjadi dua, yaitu :

1. Ikhlas.

2. Mengikuti tuntunan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam

Penyebutan ini tidaklah bertentangan dengan penyebutan diatas yang menyebutkan menjadi tiga, dengan alasan bahwa : beriman kepada Allah dan mentallhidkan-Nya tercakup dalam pengertian ikhlas.

Wajib bagi kita mengetahui syarat-syarat diterimanya amal ini, karena syah dan tidaknya atau diterima atau ditolaknya suatu amal bergantung kepada syarat-syarat ini. Syarat-syarat ini juga menjadi kriteria dari suatu amal, apakah sholeh atau tidak.

Semua syarat-syarat ini harus terpenuhi untuk menjadikan amalan kita syah dan diterimanya disisi Allah. Tidak boleh hanya sebagian saja, tidak dengan yang lainnya, sebagaimana perkataan Fudlail bin Iyadl, ketika mcngomentari ayat 2 surat Al-Mulk :
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
Artinya: "Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya."

Beliau berkata (yang dimaksud dengan "yang lebih baik amalnya") ialah yang paling ikhlas dan yang paling benar. Sesungguhnya suatu amal apabila ikhlas dalam mengerjakannya namun tidak benar, maka tidak diterima, begitupula apabila benar namun tidak ikhlas dalam mengerjakannya , maka tidak diterima pula.

Sedangkan yang disebut ikhlas apabila karena Allah .;ll; dan yang disebut benar apabila sesuai dengan As-sunnah. (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Hilyatul-Auliyaa' : 8/95. Lihat kitab : Ilmu Ushul Al-Bida' karya Syaikh All bin Hasan bin Ali. hal: 60-61).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar